Syair adalah suatu karya sastra lama, berupa puisi lama dan identik dengan budaya Melayu. Contoh syair ada banyak dan bisa terdiri dari beberapa tema, seperti persabatan, nasihat, pendidikan bahkan yang jenaka. Namun semuanya tetap harus mengikuti cara penulisan syair yang benar.
Pada zaman dulu, syair biasa digunakan untuk menyampaikan pesan, mengungkapkan perasaan maupun sebagai tanda persahabatan. Syair dibuat oleh para pujangga yang memang memiliki keahlian dalam merangkai kata-kata.
Penjelasan Lengkap Tentang Apa Arti Syair
Pengertian syair menurut KBBI yaitu sebuah puisi dimana setiap baitnya terdiri dari empat baris, yang memiliki bunyi akhiran sama. Jadi, suatu tulisan tidak bisa disebut sebagai syair jika tidak mempunyai bunyi akhiran yang sama, karena itu adalah salah satu cirinya.
Arti syair secara etimologi adalah perasaan atau syu’ur dalam bahasa Arab. Sehingga, fungsi syair yaitu untuk mengungkapkan perasaan atau menggambarkan suatu perasaan tertentu, seperti cinta, nasihat, kiasan dan lain sebagainya.
Kata syair memang berasal dari bahasa Arab yaitu syu’ur yang berarti perasaan. Namun, tidak semua karya yang mengungkapkan perasaan dapat disebut sebagai syair. Agar bisa dikategorikan sebagai syair, suatu karya sastra harus memenuhi beberapa ciri.
Ciri-Ciri Syair
Contoh syair tidak akan mudah dikenali kalau belum tahu apa saja yang menjadi ciri-cirinya. Suatu karya sastra baru bisa disebut sebagai syair jika telah memenuhi ciri-ciri berikut :
- Ada empat baris dalam satu bait.
- Tiap baris terdiri dari 8-14 suku kata
- Semua baris menjadi isi dari syair tersebut
- Memiliki sajak a-a-a-a (bunyi akhiran sama)
- Setiap baitnya tidak dapat berdiri sendiri
- Setiap baris terdiri dari empat kata.
Jika tidak memenuhi keenam ciri yang telah disebutkan di atas, suatu tulisan meskipun memiliki kata-kata yang indah, tidak dapat disebut sebagai syair. Ciri-ciri syair jika dilihat sesaat memang tidak jauh beda dengan pantun.
Jenis-Jenis Syair
Syair tidak hanya ada satu jenis saja, melainkan dibedakan menjadi beberapa macam menurut apa yang menjadi isinya. Sebagaimana yang ditulis dalam buku Membina Kompetensi Berbahasa dan Bersastra Indonesia, jenis-jenis syair dibagi menjadi :
1. Syair Panji
Syair panji adalah syair yang isinya bercerita tentang keadaan yang ada di suatu kerajaan atau istana. Syair ini menceritakan keadaan orang-orang yang tinggal di dalam istana. Contohnya, syair Ken Tambuhan yang bercerita tentang puteri kerajaan yang dijadikan tumbal untuk Raja Kahuripan.
2. Syair Romantis
Pengertian syair romantis adalah syair yang isinya bercerita tentang kisah percintaan, pelipur lara dan bisa juga tentang cerita rakyat. Contoh syair romantis misalnya “Syair Bidasari” yang bercerita tentang seorang puteri raja yang telah dibuang dan dicari oleh Putra Bangsawan.
3. Syair Kiasan
Contoh syair kiasan misalnya Syair Burung Pungguk, yang isinya bercerita tentang cinta yang tidak direstui karena adanya perbedaan derajat dan kedudukan. Kiasan yang digunakan dalam syair tersebut yaitu seperti pungguk yang merindukan bulan.
Maksudnya adalah seorang pemuda biasa yang berasal dari keluarga tidak memiliki kedudukan apapun didalam masyarakat, yang merindukan seorang gadis dengan derajat lebih tinggi. Itu seperti ibarat burung pungguk yang merindukan bulan atau sesuatu yang mustahil terjadi.
Jadi, syair kiasan artinya sebuah syair yang menggunakan kiasan-kiasan tertentu sebagai isinya, atau untuk menunjukkan perasaan. Syair kiasan juga bisa berisi makna simbolis maupun sindiran terhadap suatu kejadian dan peristiwa.
4. Syair Sejarah
Sesuai dengan namanya, syair sejarah berisi tentang suatu sejarah tertentu. Contohnya, Syair Perang Mengkasar, yang isinya mengisahkan tentang perang yang terjadi antara orang-orang Makassar dengan bangsa Belanda.
5. Syair Agama
Kata syair berasal dari bahasa Arab, syu’ru, sehingga tentu saja ada jenis syair yang berisi tentang ajaran agama. Syair agama ini tergolong penting dan dibagi lagi menjadi beberapa jenis, yaitu :
- Syair Sufi yang dipersembahkan oleh Hamzah Fansuri beserta penyair-penyair lainnya yang berasal dari satu zaman.
- Syair ajaran Islam, contohnya seperti Syair Sifat Dua Puluh.
- Syair Anbia atau syair riwayat nabi, contohnya Syair Nabi Allah dengan Firaun.
- Syair nasihat yang isinya berupa nasihat-nasihat untuk selalu menjalankan ibadah kepada para pembacanya.
Seiring dengan berkembangnya masa, kian banyak syair yang lebih modern sehingga bisa lebih diterima dan dipahami oleh para generasi muda. Syair tidak lagi harus menggunakan ungkapan-ungkapan puitis seperti sajak lama, melainkan dapat menggunakan gaya bahasa apa saja.
Unsur-Unsur Syair
Selain memperhatikan apa saja yang menjadi ciri-cirinya, dalam membuat syair juga harus memenuhi unsur-unsurnya. Ada beberapa hal yang menjadi unsur dari syair, yaitu :
- Rima, atau pengulangan bunyi
- Irama, yaitu panjang pendeknya ataupun keras dan lembutnya suara saat pengucapan syair.
- Diksi, yaitu pemilihan kata.
- Citraan, yaitu efek yang dapat ditangkap lewat panca indera
- Majas atau gaya bahasa yang digunakan.
- Tipografi atau susunan baris dan bait dalam syair.
Keenam hal di atas adalah unsur syair secara fisik, sedangkan syair masih memiliki unsur lainnya, yaitu unsur batin. Unsur batin pada syair terdiri dari tema, nada, pesan, amanat dan suasana. Unsur batin ini disebut juga sebagai unsur intrinsik dalam syair.
Cara dan Langkah Membuat Syair
Membuat syair masuk dalam materi pelajaran Bahasa Indonesia, sehingga siswa harus belajar membuatnya. Pada dasarnya, membuat dan menulis syair itu tidak terlalu sulit. Setelah tahu apa saja ciri dan unsur pada syair, selanjutnya tinggal membuatnya.
Agar lebih mudah, ikuti cara dan langkah menulis syair berikut ini.
- Tentukan tema syair yang akan dibuat terlebih dahulu.
- Setelah menemukan dan menentukan tema syair yang akan ditulis, selanjutnya tentukan apa tujuan syair dibuat dan amanat yang didalamnya.
- Tentukan rima persajakannya.
- Menuliskan kata-kata kunci dari syair yang akan dibuat.
- Mengembangkan ide yang ada
- Memilih gaya bahasa yang akan dipakai.
Contoh Syair dengan Berbagai Tema
Melihat teorinya saja kadang sulit untuk dipahami, karena persepsi orang bisa saja berbeda-beda. Supaya tidak salah dalam membuatnya, berikut ini beberapa contoh syair dengan bermacam-maca tema.
1. Contoh Syair Tema Persahabatan
Aku ingat saat pertama berjumpa
Kau sapa diriku dengan ceria
Hingga aku dan kau menjadi kita
Sahabat yang selalu ingin berjumpa
Sahabat yang sejati tidak perlu dicari
Karena dia selalu ada di dalam hati
Tidak ada kata yang lebih berarti
Selain kasih sayang sabahat dari hati.
Datanglah disaat kau senang
Mendekatlah di kala dirundung malang
Tiada batas yang mampu menghalang
Seorang sahabat yang ada di kala susah dan riang
2. Contoh Syair Tema Nasihat
Jadi orang yang kaya jangan suka menghina
Karena hartamu tidak akan selalu ada
Bisa saja besok kamu menjadi hina
Karena harta telah hilang untuk selamanya
Jangan segan untuk mengeluarkan sedekah
Kepada tangan-tangan hamba lain yang menengadah
Karena mungkin hari ini mereka ada di bawah
Tapi besok bisa saja mereka memberikan berkah
Wahai anakku sayang, hendaklah selalu kau ingat
Kehidupan di dunia yang fana ini sangat singkat
Berusahalah untuk bisa menjadi manfaat
Agar kelak kau dapatkan kebahagiaan dunia dan akhirat.
Di usia muda rajinlah beribadat
Selalu ingat dan kerjakan
Jangan juga lupakan saat membayar zakat
Untuk meraih kebaikan dunia dan akhirat
Selagi masih sehat jauhi perbuatan maksiat
Jangan juga menjadi orang yang jahat
Lebih baik segera bertobat
Agar hidup bisa membawa manfaat
3. Contoh Syair Tema Cinta
Cinta yang datang ke jiwa tanpa kata-kata
Melesat kuat hinggap di dalam dada
Hingga kini setelah semuanya tiada
Rasa sakit ini tidak juga mau reda.
Hai kau yang telah menuliskan nama di hati
Mengapa tega menjauh dan pergi
Meninggalkan hati yang gundah ini sendiri
Di sini meratapi rasa yang sakit dan sepi.
Tiada kusangka hadirmu hanya sesaat
Ketika aku tengah merasa tersesat
Ku kira kau akan singgah hingga akhir hayat
Nyatanya hanya impian yang kau buat
Ketika rasa cinta yang besar membakar jiwa
Janganlah sampai membuat kau terlena
Teruslah ingat pada yang Maha Kuasa
Supaya tak terjebak pada godaan dosa.
Suatu hari nanti saat kita bertemu
Di waku itulah saatnya untuk melepaskan rindu
Sambil bercerita tentang masa lalu
Tentang tangis dan segenap rasa untuk menunggumu.
4. Contoh Syair Tema Pendidikan
Ingatlah nasihat ini wahai anand tercinta
Bahwa hidup ini tidak akan lama
Gunakan waktu untuk belajar sepanjang masa
Hingga nanti ketika saatnya tuk kembali tiba.
Pendidikan adalah sebuah pilar
Bagi anak-anak bangsa yang besar
Tidak ada kata lain selain menjadi pintar
Agar mampu berdiri tegak dan kekar.
Memiliki ilmu membuat jiwa selalu terjaga
Dari suramnya waktu dan masa
Hanya cemerlang nantinya yang senantiasa
Menyertai masa depanmu ketika dewasa.
Kehidupan dunia sekarang begitu banyak kemajuan
Ingatlah, jadikan ilmu dan amal sebagai pegangan
Sebagai sebuah benteng pertahanan
Agar nantinya hidupmu penuh kebahagiaan.
Melangkah pergi ke sekolah dengan meluruskan niatmu, anakku
Bulatkan tekadmu untuk menuntut ilmu
Tidak ada kata rugi belajar setiap waktu
Agar cemerlang kelak masa depanmu.
5. Contoh Syair Tema Jenaka
Itik akan berjalan pulang ketika sudah petang
Lembu sedang melihat bagaimana hidungnya mengembang
Kambing yang hendak datang mendekat jadi merasa bimbang
Dan biawak tertawa terlihat lidahnya bercabang
Pada hari Minggu yang beranjak petang
Sebelumnya datang para pedagang
Bukannya datang untuk menagih utang
Tapi datang untuk mengajak bersama berdendang.
Ayam beranjak pulang ke kandang
Ketika hari sudah menjelang petang
Kulihat kucing yang malas sedang tidur terlentang
Tiba-tiba terinjak dan terbentuklah bintang-bintang.
Dengarkanlah hai kawan syair dendang jenaka
Ini hanyalah sekedar ungkapan bersuka ria
Agar bisa menjadi hiburan untuk hati yang sedang terluka
Dan menghilangkan masam yang terlihat di muka
Ikan gabus yang ada di rawa-rawa
Ikan mujair nyangkut di jala
Mulutku sakit tak bisa berhenti tertawa
Melihat becak beroda dua
Contoh syair bisa bermacam-macam, tergantung dari apa topik atau tema yang diangkat sebagai isinya. Syair dapat dibuat pendek saja dengan empat baris, ataupun lebih panjang yang terdiri dari beberapa baris, sebagaimana karya penyair zaman dulu.
Baca Juga :