Desacanggu.id – Setiap jenis usaha pasti punya tujuan mulia seperti meningkatkan penjualan dan bermanfaat bagi lebih banyak orang. Salah satu cara utama untuk mencapai tujuan tersebut adalah dengan mempersiapkan media promosi seperti brosur. Pelajari contoh brosur sebelum mencoba membuat brosur sendiri.
Media promosi sendiri sebenarnya ada banyak jenisnya. Brosur dinilai sebagai media promosi yang cukup praktis dan mampu menyediakan cukup informasi bagi orang-orang yang menerimanya. Sebelum mempelajari cara membuat brosur, pahami dulu pengertian dan beberapa jenisnya.
Apa Sebenarnya Brosur Itu?
Kata brosur mengarah pada selembar kertas yang bisa dilipat sehingga membentuk beberapa halaman. Kemudian kertas ini bisa digunakan untuk menjual layanan atau produk tertentu. Selembar kertas brosur bisi dilipat beberapa kali sehingga tercipta beberapa halaman yang terpisah.
Kadang, orang menggunakan istilah booklet untuk menyebut brosur. Hal ini karena beberapa orang melihat brosur seperti sebuah buku berukuran kecil. Meskipun tampilannya menyerupai pamflet, brosur sedikit berbeda karena tujuannya adalah sebagai media iklan bagi suatu perusahaan atau usaha.
Berbagai brosur promosi biasanya menampilkan gambar dalam persentase yang lebih tinggi dibandingkan dengan kata-kata. Sehingga brosur bisa lebih menarik atensi para penerimanya dan sukses memperkenalkan layanan tertentu atau produk terbaru kepada lebih banyak pelanggan.
Konten yang Harus Ada dalam Brosur
Karena tugas utama brosur adalah menampilkan gambar berbagai layanan atau produk yang tersedia, maka proses pembuatannya harus dilakukan dengan benar. Gambar bukan satu-satunya konten yang harus ada dalam brosur. Agar bisa menarik lebih banyak audiens, brosur juga harus memuat:
1. Headline
Untuk membuat brosur yang bagus, pelajari berbagai contoh brosur dan cari tahu bagaimana caranya mencantumkan headline dari berbagai contoh tersebut. Headline harus sangat kreatif dan diletakkan di bagian depan brosur. Tekankan masalah dan minat yang dirasakan oleh calon penerima brosur.
Selain menekankan masalah yang dihadapi oleh calon pelanggan, sertakan juga solusi yang hanya bisa diberikan oleh layanan atau produk yang diiklankan. Ada banyak sekali bisnis atau usaha yang membuat kesalahan dalam mencantumkan headline.
Kesalahan yang sangat umum adalah perusahaan hanya mencantumkan informasi dasar mengenai perusahaan. Hal ini sangat tidak menarik dari sudut pandang calon pelanggan. Calon pelanggan membutuhkan sesuatu yang tidak hanya menarik tapi juga mampu memberikan manfaat dan solusi.
2. Logo serta tagline
Logo usaha lengkap dengan tagline juga wajib ada di setiap brosur yang akan dibagikan. Dua elemen ini harus dicantumkan dengan tujuan bisa menyebarkan identitas brand dengan baik. Posisi logo serta tagline perusahaan juga harus diperhatikan dengan saksama.
Kalau dua elemen ini terlalu mencolok, perhatian pembaca bisa dengan mudah berpindah. Hal ini cukup berbahaya karena pembaca jadi tidak fokus pada layanan dan produk yang bisa menyelesaikan masalah. Seluruh teks tagline wajib ditulis dalam suatu blok yang singkat serta mudah untuk dibaca.
Agar logo serta tagline perusahaan bisa terus teringat di benak pembaca, gunakan tagline yang singkat tapi mampu mencerminkan perusahaan atau produk yang disediakan. Pelajari tagline yang menarik dari berbagai brosur makanan atau brosur lain yang sudah berhasil menarik banyak pelanggan.
3. Gambar serta deskripsi produk
Konten berikutnya yang pasti selalu ada di berbagai contoh brosur adalah gambar produk yang disertai dengan deskripsi atau penjelasan singkat. Mencantumkan foto produk bisa menjadi sebuah strategi jitu dalam upaya menarik perhatian para pembaca brosur.
Tapi tentu saja kualitas foto produk serta deskripsi yang dicantumkan harus diperhatikan dengan baik. Deskripsi produk sebaiknya mendetail tapi tidak terlalu panjang agar tidak membosankan. Ruang kecil sudah cukup untuk mencantumkan deskripsi setiap produk.
Hindari memakai font atau warna yang berlebihan. Hal ini akan membuat pembaca bingung karena deskripsi jadi sulit dibaca. Selain itu, warna tulisan yang terlalu mencolok akan membuat fokus pembaca bergeser sehingga tidak lagi memperhatikan foto produk.
4. Call to action
CTA merupakan konten penting yang juga harus ada di setiap brosur makanan atau brosur lainnya. Sebagus apapun kreasi konten brosur serta desainnya, tanpa CTA brosur akan terasa hambar. Karena fungsi utamanya sebagai media promosi, setiap brosur wajib mengandung CTA.
Call to action akan sangat mempengaruhi penjualan karena membuat pembaca tergerak untuk akhirnya melakukan pembelian. Pembaca brosur memerlukan motivasi untuk bertindak. Dan CTA mampu memberikan motivasi dan persuasi yang dibutuhkan.
Agar CTA bisa menarik perhatian pelanggan, bisnis yang sedang melakukan promosi bisa menambahkan apresiasi ekstra. Contohnya adalah memberikan hadiah khusus untuk pembelian pertama kali. Atau bisa juga memberikan sampel produk secara gratis agar pembaca tertarik mencoba.
Mengenali Jenis-Jenis dan Contoh Brosur
Setelah mencatat apa saja yang diperlukan untuk menciptakan brosur terbaik, pahami juga beberapa jenis brosur yang ada. Jenis brosur dibedakan oleh bentuk lipatannya. Di bawah ini beberapa jenis brosur yang selalu digunakan untuk kepentingan promosi.
1. Tanpa lipatan
Jenis yang pertama ini juga seringkali dikenal dengan istilah flyer. Istilah tersebut digunakan karena brosur hanya berbentuk satu lembaran kertas. Brosur yang tidak mempunyai lipatan ini bisa dicetak dengan dua cara. Cara pertama adalah mencetak konten hanya di salah satu sisinya.
Jika cara yang pertama dirasa kurang cocok untuk menampilkan semua konten untuk kepentingan promosi, maka gunakan cara yang kedua. Cara ini melibatkan proses cetak konten di dua sisi brosur. Lebih banyak informasi bisa dituangkan ke dalam brosur dua sisi ini.
Contoh penggunaan brosur tanpa lipatan adalah brosur sederhana yang mengiklankan properti. Biasanya, salah satu sisi akan menampilkan gambar rumah dengan desain yang cantik dan tulisan yang menarik seperti Properti Murah Terbatas! Kemudian sisi lain mencantumkan informasi lengkap.
2. Dua lipatan
Jenis brosur kedua dikenal dengan istilah brosur bi-fold. Jika jenis brosur yang pertama biasanya berukuran A5 (lebar 14,8cm dan panjang 21cm), brosur bi-fold biasanya berukuran lebih besar. Ukuran paling umum untuk brosur bi-fold adalah A4 (lebar 21cm dan panjang 29,7cm).
Karena dilipat menjadi dua, maka brosur bi-fold menawarkan empat halaman luas yang bisa diisi dengan berbagai konten. Jenis brosur yang satu ini sangat cocok bagi perusahaan atau bisnis yang mempunyai beberapa produk dan ingin menampilkan gambar dengan ukuran besar.
Contohnya adalah brosur bahan pangan organik. Halaman sampul bisa diisi dengan gambar bahan organik berkualitas tinggi dengan headline, logo, dan tagline. Dua halaman di bagian dalam bisa digunakan untuk menampilkan produk organik yang tersedia. Halaman terakhir berisi call to action.
3. Tiga lipatan
Brosur tri-fold atau brosur dengan tiga lipatan merupakan jenis yang paling terkenal. Brosur ini bisa digunakan untuk mempromosikan berbagai produk dengan lebih lengkap. Sama seperti brosur sebelumnya, ukuran brosur ini adalah A4.
Banyak contoh brosur tri-fold yang menampilkan enam halaman dengan isi yang berbeda-beda di setiap halamannya. Bisnis yang ingin menyajikan banyak gambar produk berukuran kecil bisa mempertimbangkan penggunaan brosur tiga lipatan ini.
Contoh penggunaannya adalah brosur untuk iklan produk fesyen. Halaman sampul akan diisi dengan produk fesyen terbaru dengan tagline yang membuat penasaran. Kemudian halaman lainnya bisa diisi dengan penawaran dan promosi yang tersedia. Halaman akhir berisi informasi kontak perusahaan.
4. Lipatan Z
Tampilannya menyerupai brosur produk dengan tiga lipatan. Yang membedakannya adalah metode melipat brosur. Brosur dengan lipatan Z ini dilipat hingga membentuk huruf Z, sedangkan brosur yang sebelumnya dilipat dengan membentuk huruf C. Ukuran untuk brosur ini biasanya adalah A4.
Seringkali, berbagai perusahaan menggunakan brosur ini untuk memperkenalkan diri di berbagai acara penting seperti pameran dan event. Tapi ada juga yang memakai brosur lipatan Z untuk keperluan promosi. Jika digunakan untuk memperkenalkan perusahaan, tidak perlu ada bagian call to action.
Contoh penggunaan brosur ini adalah brosur sekolah yang membuka penerimaan siswa di tahun ajaran baru. Brosur ini harus mencantumkan informasi sekolah di halaman sampul, seperti alamat dan kontak. Kemudian halaman lain yang ada di belakangnya bisa mencantumkan prestasi yang telah diraih.
5. Lipatan gate fold
Sesuai dengan nama yang dimilikinya, jenis brosur yang satu ini mempunyai halaman tengah yang lebih lebar dibandingkan dengan dua halaman lain di kanan kirinya. Dua halaman yang lebih sempit berfungsi sebagai pintu gerbang yang menutup halaman lebar di bagian tengah.
Nantinya, konten utama berada di halaman yang lebih lebar. Dua sisi yang lebih sempit akan menampilkan informasi atau konten yang lebih singkat tapi sarat dengan penjelasan. Desain ini seringkali digunakan untuk promosi kelas atas.
Contoh brosur gate fold adalah untuk mempromosikan café yang baru buka. Desain pintu gerbang akan dibuat menyerupai pintu café. Kemudian halaman utama akan menyajikan atmosfer café sehingga pembaca akan merasa seolah-olah sedang masuk ke dalam kafe yang baru buka tersebut.
Langkah Penting dalam Pembuatan Brosur
Sudah menentukan jenis brosur mana yang akan digunakan? Jika sudah, bukan berarti setiap pemilik usaha bisa segera memesan brosur di salah satu percetakan terpercaya. Ada beberapa langkah penting yang wajib diambil agar bisa mencetak media promosi terbaik untuk meningkatkan penjualan.
1. Tentukan ide dan tema
Langkah pertama adalah menentukan ide serta tema yang nantinya akan disampaikan dalam brosur. Tema brosur sebaiknya mirip dengan tema yang dimiliki perusahaan. Misalnya, rumah makan pizza dengan dekorasi interior retro sebaiknya membuat brosur dengan font dan tampilan ala retro juga.
2. Buat judul menarik
Judul di halaman sampul brosur harus sangat menarik dan memancing perhatian pembaca. Sehingga pembaca bisa langsung mengarahkan perhatian ke informasi lain yang akan disampaikan oleh brosur tersebut. Gunakan font yang tidak sulit untuk dibaca dan dimengerti.
3. Atur tulisan pada brosur
Mengatur tulisan untuk headline, tagline, dan informasi deskripsi dalam brosur harus dilakukan dengan hati-hati. Selain mudah dibaca, ukuran font untuk berbagai informasi brosur harus proporsional. Jangan menggunakan lebih dari tiga font berbeda untuk setiap brosur.
Dengan mengenali berbagai jenis dan contoh brosur, pemilik usaha bisa menentukan tipe brosur yang paling tepat untuk promosi. Dan dengan memahami konten apa saja yang wajib ada dalam brosur, pemilik usaha bisa menciptakan brosur yang kualitasnya bagus dan mampu mengundang pelanggan.
Baca Juga :
- Contoh Cerpen Singkat Paling Lengkap Beserta Strukturnya
- Contoh Teks Deskripsi Singkat, Bahasa Inggris dan Artinya
- Contoh Teks Diskusi Berbagai Tema Berikut Tujuan dan Struktur
- Contoh Tinjauan Pustaka – Pengertian, Langkah, Fungsi, Lengka
- Contoh Teks Diskusi Berbagai Tema Berikut Tujuan dan Struktur