Campuran Adalah : Pengertian, Jenis, Ciri dan Contohnya

Setiap hari kita minum teh, sirup, jus, kopi dan sejenisnya tanpa memahami apa materi yang ada didalam cairan tersebut. Berbagai minuman tersebut merupakan zat campuran dan terdiri dari berbagai unsur maupun partikel yang masih memiliki sifat asli masing-masing.

Bukan hanya cairan saja, tetapi juga benda-benda padat seperti tanah, batu dan sejenisnya juga merupakan campuran. Begitu juga dengan udara yang kita hirup setiap hari, yang terdiri dari oksigen, karbondioksida, nitrogen dan zat-zat lainnya.

Saat mau minum kopi, maka kita akan mencampurkan air putih, kopi dan gula, dimana masing-masing memiliki sifat asli. Minuman kopi ini adalah contoh campuran yang langsung bersentuhan dengan kehidupan dan keseharian.

Apa Itu Campuran?

Apa-Itu-Campuran

Campuran bisa berupa zat cair, padat dan juga gas, yang merupakan penggabungan dari dua atau lebih zat tunggal dengan jumlah perbandingan yang jumlahnya tidak tetap. Zat campuran bisa terdiri dari gabungan unsur dengan unsur, unsur dan senyawa maupun senyawa dan senyawa.

Rumus kimia campuran tidak bisa ditentukan karena komposisinya berubah-ubah atau tidak ada suatu ketetapan. Contohnya, stainless steel atau disebut juga baja tahan karat, merupakan gabungan dari besi, krom dan nikel yang masing-masing jumlahnya tidak terdapat ketentuan pasti.

Meskpun campuran bersifat kimiawi, namun cara pemisahannya adalah metode fisika. Sifat-sifat asli dari unsur-unsur yang digabung masih dapat dilihat dan dikenali, sehingga bisa dipisahkan kembali.

Secara garis besar, zat campuran dibedakan menjadi dua jenis, yaitu homogen dan heterogen. Masing-masing jenis tersebut memiliki sifat maupun ciri yang berbeda.

Apa Itu Zat Tunggal?

Apa-Itu-Zat-Tunggal

Pada bagian sebelumnya telah disebutkan bahwa zat campuran terdiri dari dua atau lebih zat tunggal. Lalu apa yang dimaksud zat tunggal itu? Zat tunggal adalah zat yang memiliki komponen penyusun hanya satu jenis zat atau satu jenis materi saja.

Zat tunggal disebut juga sebagai zat murni, yang terdiri dari :

1.     Unsur

Unsur adalah zat tunggal yang terkecil, sehingga tidak bisa dibagi lagi menjadi unsur lainnya yang lebih sederhana. Unsur pada umumnya terdiri dari dua jenis, yaitu logam dan non logam. Contoh unsur logam misalnya emas, perak, kuningan, platina dan perunggu.

Contoh unsur non logam, misalnya okisigen, karbon, nitrogen dan hidrogen.

2.     Senyawa

Pengertian senyawa adalah gabungan dari beberapa unsur dan memiliki rasio penyusun yang nilainya tetap. Sifat unsur penyusun pada suatu senyawa berbeda dengan senyawa yang dibentuknya. Contohnya, garam, air dan gula.

Jenis-Jenis Campuran

Jenis-Jenis-Campuran

Zat campuran yang tersusun dari dua atau lebih unsur, senyawa maupun gabungan keduanya, menghasilkan jenis yang berbeda. Jenis zat campuran dibagi menjadi dua, yaitu homogen dan heterogen. Apakah yang dimaksud dengan campuran homogen dan heterogen, simak berikut ini.

1.  Campuran Homogen

Dikutip dari buku karangan Meity Mudikawaty, dkk (2018) yang berjudul Super Complete Kelas 4,5,6 SD/MI, yang dimaksud dengan campuran homogen adalah zat yang tersusun dari dua materi dimana kedua unsur tersebut dapat tercampur dan menyatu secara merata.

Karena materi penyusunnya dapat tercampur merata, maka setiap bagian-bagiannya mempunyai sifat yang relatif sama. Cara mengenali campuran homogen adalah dengan melihat pada ciri-cirinya, yaitu :

  1. Tersusun dari zat pelarut dan terlarut, dimana jumlah pelarut lebih besar daripada zat terlarutnya. Zat pelarut disebut solven dan zat terlarut dinamakan solut.
  2. Tidak terdapat atau terbentuk lapisan.
  3. Tidak bisa disaring.
  4. Partikelnya tidak dapat dibedakan antara satu dengan lainnya.
  5. Bentuk dan warnanya sama.
  6. Komposisi atau perbandingan zat penyusunnya sama
  7. Zat-zat yang terlarut memiliki tingkat konsentasi yang sama.
  8. Berwujud padat, cair maupun gas.
  9. Ukuran zat terlarut sangat kecil, sehingga tidak bisa dilihat menggunakan mikroskop biasa.
  10. Tidak dapat dipisahkan dengan cara mekanis biasa, harus memakai metode destilasi yang cukup sulit.

Contoh campuran homogen, misalnya sirup, air garam, teh manis, udara, detergen bubuk, obat kumur, air aki, margarin, cuka, sirup obat batuk dan lain sebagainya.

2.  Campuran Heterogen

Berbeda dengan campuran homogen, pada campuran heterogen zat-zat penyusunnya tidak dapat tercampur secara sempurna. Oleh karena itu, unsur-unsur penyusun campuran heterogen masih dapat dibedakan. Campuran heterogen dibedakan lagi menjadi dua, yaitu suspensi dan koloid.

Sifat suspensi yaitu akan mengendap pada bagian bawah jika dibiarkan dalam waktu beberapa saat. Mengapa suspensi bisa mengendap, karena pada proses pencampuran zat-zatnya terdispersi dengan padatan, sedangkan media dispersinya berupa cairan.

Jika zat padat tersebar pada medium yang berupa cairan, maka fase cair tersebut tidak bisa menahannya dan terbentuklah endapan secara alami. Endapan terjadi karena ada perbedaan komposisi diantara dua zat yang bercampur tersebut, misalnya ukurannya tidak sama.

Contoh suspensi misalnya, campuran tepung dan air,kopi dan air, pasir dengan air, dan sebagainya.

Sedangkan koloid, sifatnya merata sehingga tidak akan terbentuk endapan walaupun dibiarkan untuk beberapa lama. Hal itu disebabkan oleh partikel koloid yang ukurannya sangat kecil, yaitu antara 1-100mm saja.

Contoh koloid misalnya beras yang diubah menjadi nasi, perhiasan dari intan hitam, cairan susu, bahan tinta, krim tangan, putih telur kocok, cat, partikel debu di udara, asap kebakaran dan sebagainya.

Adapun ciri-ciri campuran heterogen diantaranya adalah :

  1. Partikel tidak bisa tercampur secara merata.
  2. Tidak akan terjadi endapan ketika campuran dibiarkan beberapa saat.
  3. Warnanya keruh dan tidak bisa tembus cahaya.
  4. Partikel yang tercampur memiliki ukuran lebih besar daripada molekul.
  5. Komponen zat yang tercampur tidak sama komposisi dan perbandingannya.
  6. Berupa zat cair, gas maupun padat.
  7. Konsentrasi sifat asli zat yang tercampur tidak sama.
  8. Menghasilkann warna yang berbeda yang membuatnya sulit untuk didegradasi.

Perbedaan Zat Campuran dan Zat Tunggal

Perbedaan-Zat-Campuran-dan-Zat-Tunggal

Campuran terdiri dari penggabungan dua jenis zat tunggal atau lebih dimana jumlah perbandingannya tidak menetap dan berubah-ubah. Campuran bisa terbentuk dari unsur dan unsur, unsur dengan senyawa maupun senyawa dan senyawa.

Meskipun terbentuk dari penggabungan beberapa zat tunggal, namun sifat zat campuran berbeda dengan unsur pembentuknya tersebut. Zat campuran dan zat tunggal memiliki beberapa perbedaan yang menjadi karakteristik masing-masing.

Apa sajakah perbedaan zat campuran dan zat tunggal itu, silahkan simak penjelasan berikut ini.

1.  Pemisahan Zat

Perbedaan zat tunggal dan zat campuran yang pertama adalah pada pemisahan zatnya. Zat tunggal hanya tersusun dari satu unsur atau satu materi saja, sehingga tidak dapat dipisahkan lagi menjadi zat lainnya yang lebih sederhana. Oleh sebab itulah, zat tunggal disebut juga zat murni.

Zat tunggal atau zat murni tidak bisa dipisahkan karena karena mempunyai sifat kimia dan fisika yang jelas.

Beda halnya dengan zat campuran yang dapat dipisahkan menjadi dua ataupun lebih zat tunggal. Zat penyusun campuran memiliki sifat yang berbeda dengan zat aslinya, tergantung kepada berapa banyak proporsi zat tunggal pada setiap campuran dan lokasi pencampurannya.

2.  Jumlah Atom

Perbedaan selanjutnya ada pada jumlah atomnya. Zat tunggal adalah unsur yang hanya memiliki satu jenis atom saja, ataupun bisa juga berupa senyawa yang terdiri dari dua unsur atau lebih. Zat campuran tersusun dari unsur-unsur yang memiliki dua atom atau lebih.

Itulah juga yang membuat zat campuran bisa memiliki sifat homogen dan heterogen, yang tergantung dan dipengaruhi oleh tingkat kehalusan komponen-komponen penyusunnya. Pada campuran homogen, zat memiliki tampilan yang sama pada seluruh campurannya, begitu juga karakteristiknya.

Sedangkan zat campuran heterogen tampilannya lebih kasar dan memiliki variasi yang  bisa dideteksi pada sifat serta penampilan pada berbagai bagian campuran tersebut.

3.  Unsur dan Senyawa

Zat tunggal dan zat campuran juga berbeda dalam hal unsur maupun senyawanya. Yang disebut sebagai unsur dapat dipastikan hanya berupa zat tunggal saja. Unsur berbeda dengan senyawa, karena senyawa terdiri dari kombinasi dua atau lebih unsur maupun zat tunggal.

Namun, di dalam kehidupan sehari-hari, sudah jarang sekali bisa ditemukan unsur maupun senyawa murni karena sudah adanya kontaminasi oleh lingkungan, cara produksi maupun wadah yang digunakan.

Senyawa tersusun atas lebih dari satu zat tunggal. Senyawa tidak sama dengan campuran, karena senyawa tidak dapat dipisahkan secara alami, harus memakai zat kimia yang lainnya. Sedangkan zat campuran masih dapat dipisahkan lewat suatu proses fisika.

Contoh Zat Campuran dalam Kehidupan Sehari-Hari

Campuran ada dalam kehidupan sehari-hari dan tidak jarang langsung bersinggungan dengan diri kita. Campuran bisa berupa zat cair (cairan), zat padat maupun gas atau udara. Berikut ini adalah contoh-contoh campuran yang sering ditemui pada kehidupan sehari-hari.

1.  Contoh Campuran Homogen

Contoh-Campuran-Homogen

Pengertian dari zat campuran homogen yaitu zat yang tersusun dari dua materi dimana kedua unsur tersebut dapat tercampur dan menyatu secara merata. Contoh campuran homogen dalam keseharian kita diantaranya adalah :

  1. Larutan oralit
  2. Sirup
  3. Larutan garam
  4. Minuman teh manis
  5. Minuman bersoda, seperti Coca Cola, Sprite dan Fanta
  6. Sirup obat batuk
  7. Air santan
  8. Udara
  9. Lilin
  10. Bensin
  11. Kuningan
  12. Perak
  13. LPG
  14. Obat kumur
  15. Parfum

2.  Contoh Campuran Heterogen Suspensi

Contoh-Campuran-Heterogen-Suspensi

Campuran heterogen suspensi memiliki karakteristik akan terbentuk endapan di bagian bawah jika dibiarkan dalam beberapa waktu. Contoh campuran heterogen suspensi yang sering ditemukan pada keseharian manusia, diantaranya yaitu :

  1. Air dan minyak
  2. Air dan pasir
  3. Sel darah merah dan plasma darah
  4. Bubuk kacang hijau
  5. Sup sayuran
  6. Adonan semen bercampur batu dan semen
  7. Bensin yang tercampur air
  8. Pasir pantai dan air

3.     Contoh Campuran Heterogen Koloid

Contoh-Campuran-Heterogen-Koloid

Campuran heterogen koloid memiliki ciri terdiri dari partikel yang sangat kecil sehingga tidak akan membentuk endapan saat dibiarkan beberapa lama. Contoh campuran heterogen koloid pada kehidupan sehari-hari, diantaranya adalah :

  1. Semua jenis cat, baik akrilik, minyak atau cair
  2. Cairan susu
  3. Putih telur yang dikocok.
  4. Busa sabun
  5. Partikel debu di udara
  6. Asap kebakaran
  7. Partikel pembentuk awan
  8. Partikel pembentuk kabut
  9. Semprotan obat nyamuk, hairspray dan sebagainya.
  10. Bahan makanan jeli
  11. Olahan keju
  12. Stereoform
  13. Campuran bahan logam
  14. Gelas-gelas berwarna
  15. Bahan olahan dari keju

Penjelasan tentang zat campuran dilengkapi dengan pengertian, ciri, jenis dan contohnya dalam kehidupan sehari-hari, diharapkan dapat membantu siswa supaya lebih mudah memahami materi tersebut. Contoh campuran sangat banyak dan berada di sekitar kita dalam kehidupan sehari-hari.

Baca Juga :