Pernah dengar istilah Proto Melayu? Istilah lainnya adalah Melayu Tua. Kedua istilah tersebut digunakan untuk menyebut salah satu ras yang ada di Asia. Ras yang dimaksud adalah Malayan mongoloid dari gelombang pertama migrasi yang terjadi pada tahun 2500 sebelum masehi.
Gelombang lain atau gelombang kedua migrasi yang terjadi di Indonesia disebut dengan istilah lainnya, yaitu Deutro Melayu. Dua ras tersebut sebenarnya tidak memiliki perbedaan dalam hal arkeologi dasar. Tapi digunakan dua istilah untuk membedakan ras Melayu yang datang pada waktu yang berbeda.
Mengenal Lebih Dekat Ras Proto Melayu
Melayu Tua diyakini sebagai ras yang menjadi nenek moyang Indonesia. Ras ini datang dari Yunan yang ada di Daratan Asia, tepatnya di bagian utara Asia. Kedatangan ras melayu ke Indonesia terjadi dalam beberapa gelombang. Pada awalnya, suku bangsa Vedda tinggal untuk waktu yang lama.
Berbagai pendatang memasuki kepulauan Indonesia dengan jumlah yang lebih besar dibandingkan dengan penduduk asli. Para pendatang baru tersebut hadir dengan budaya yang baru pula. Budaya baru tersebut dikenal dengan budaya neolitik. Salah satu pendatang baru merupakan ras Melayu Tua.
Ada beberapa ciri fisik yang membedakan ras Melayu Tua dari berbagai suku lainnya. Ras ini datang ke Nusantara dengan memanfaatkan dua jalur berbeda. Pelajari lebih banyak mengenai suku yang sangat berpengaruh terhadap Indonesia ini di bawah.
Kedatangan Proto Melayu ke Nusantara
Awal mula kedatangan ras Melayu Tua ke Indonesia terjadi sekitar tahun 2500 SM hingga 1500 SM. Kelompok Melayu Tua ini datang ke Indonesia dengan memanfaatkan dua jalur yang ada. Kedua jalur tersebut adalah jalur barat serta jalur timur atau jalur utara. Bagaimana proses masuknya ke Indonesia?
1. Melalui jalur barat
Jalur barat yang dulunya digunakan oleh ras Melayu Tua gelombang satu menuju ke Indonesia adalah melalui Pulau Sumatera dan Malaysia. Gelombang pertama Melayu Tua datang dari Yunan yang berada di wilayah Cina Selatan. Ras ini masuk ke Indochina terlebih dahulu.
Selanjutnya, ras Melayu Tua melanjutkan perjalanan ke Semenanjung Malaysia sebelum akhirnya masuk ke wilayah Sumatera. Sehingga alurnya adalah Cina Selatan menuju ke Indochina kemudian menuju Semenanjung Malaya dan akhirnya masuk ke Pulau Sumatera.
2. Melalui jalur timur
Suku Proto Melayu juga masuk ke Nusantara melalui jalur utara atau jalur timur. Para pendatang yang masuk lewat jalur ini datang dari Jepang, khususnya dari Kepulauan Ryukyu. Kemudian para pendatang tersebut memanfaatkan jalur laut untuk menuju ke Taiwan.
Setelah melewati Filipina dan tiba di kepulauan Sangir, para pendatang tersebut masuk ke Pulau Sulawesi. Jadi, awal mula perjalanan adalah dari Kepulauan Ryukyu menuju Taiwan kemudian dilanjutkan ke Filipina sebelum tiba di Pulau Sulawesi.
Ras Melayu Tua datang dengan kebudayaan yang sudah lebih maju jika dibandingkan dengan manusia yang sebelumnya sudah ada di Indonesia. Kebudayaan yang dibawa oleh ras ini adalah neolitikum yang sarat dengan peralatan batu yang lebih halus.
Beberapa Peninggalan Kebudayaan Proto Melayu
Kebudayaan yang ditinggalkan oleh ras Melayu Tua adalah kebudayaan batu baru. Meskipun seluruh peralatan Melayu Tua dibuat dari batu, seluruh alat tersebut diciptakan dengan proses yang jauh lebih maju. Batu sudah dihaluskan agar tidak kasar. Beberapa peninggalan ras Melayu Tua antara lain:
1. Kapak persegi
Bentuk kapak yang satu ini adalah trapesium atau persegi panjang. Ukuran kapak persegi terbagi menjadi dua. Salah satunya berukuran lebih kecil sedangkan yang lainnya berukuran lebih besar. Biasanya, kapak persegi yang berukuran besar juga disebut dengan istilah kapak beliung.
Istilah tersebut digunakan untuk menggambarkan kapak persegi karena kapak ini mempunyai bentuk yang menyerupai cangkul. Sedangkan kapak persegi yang ukurannya lebih kecil dikenal dengan nama kapak tatah. Kapak persegi biasanya ditemukan di bagian barat Indonesia.
Bali, Jawa, serta Sumatera merupakan beberapa pulau tempat ditemukannya kapak persegi yang merupakan peninggalan utama bangsa Proto Melayu.
2. Kapak bahu
Peninggalan lain dari bangsa Melayu Tua adalah kabak bahu. Kapak ini mempunyai bentuk yang menyerupai kapak persegi. Tapi pada kapak bahu, ada bagian tangkainya yang diikat. Sehingga bentuk kapak ini menyerupai botol persegi.
Kapak bahu telah ditemukan di beberapa daerah di Indonesia. Daerah Sulawesi merupakan daerah paling banyak ditemukannya kapak bahu.
3. Kapak lonjong
Bentuk peninggalan ras Melayu Tua yang satu ini menyerupai telur dengan bentuk lancip di bagian ujungnya. Bentuk lancip tersebut membuat kapak lonjong menjadi lebih tajam. Penyebaran kapak lonjong ini ada di bagian timur Indonesia.
Kapak lonjong ditemukan di beberapa daerah di wilayah timur Indonesia, seperti Pulau Seram di Maluku, Minahasa di Sulawesi, dan di Papua.
4. Tembikar
Selain berbagai jenis kapak, Proto Melayu juga memberikan peninggalan lainnya, yaitu tembikar. Gerabah atau tembikar ini dibuat dengan menggunakan tanah liat. Perajin akan membentuk tanah liat menjadi bentuk manusia atau hewan. Tembikar juga biasanya dihiasi dengan berbagai gambar.
Peninggalan kebudayaan Melayu Tua yang satu ini seringkali ditemukan di bagian barat wilayah Indonesia. Misalnya saja, dua pulau tempat ditemukannya peninggalan tembikar Melayu Tua adalah pulau Jawa dan Sumatera.
Suku yang Merupakan Keturunan Proto Melayu
Suku Melayu Tua menjadi salah satu nenek moyang beberapa suku di Indonesia. Setelah kedatangannya pada tahun 1500 SM, suku Melayu Tua mulai melebur dengan penduduk yang sudah ada di Nusantara. Ada beberapa suku yang merupakan keturunan dari bangsa Melayu Tua ini.
1. Suku Dayak
Suku Dayak tinggal di wilayah Kalimantan. Bagaimana suku ini bisa merupakan keturunan ras Melayu Tua. Suku Melayu Tua yang masuk melalui jalur barat merupakan asal usul suku Dayak. Melayu Tua yang menyebar di Madagaskar hingga ke pulau di Pasifik yang paling timur masuk ke Yunan.
Setelah itu Melayu Tua melanjutkan perjalanan hingga masuk ke Pulau Sumatera. Setelah tiba di Nusantara, suku Melayu Tua menyebar lagi ke beberapa wilayah lain yang ada di Indonesia. Bangsa Melayu Tua menyebar ke wilayah Kalimantan, Nusa Tenggara, Bali, dan Jawa.
Kelompok yang masuk ke Kalimantan merupakan kelompok Weddid dan Negrid. Diperkirakan, suku Dayak mempunyai nenek moyang dari ras mongoloid dan Austroloid. Selanjutnya ada beberapa gelombang lain yang masuk ke Kalimantan dan mempengaruhi karakteristik budaya dan bahasanya.
2. Suku Toraja
Bangsa Melayu Tua juga masuk ke tanah Indonesia melalui jalur utara atau jalur timur. Jalur inilah yang merupakan asal mula suku Toraja sebagai salah satu keturunan bangsa Melayu Tua. Bangsa Melayu Tua yang masuk lewat Filipina kemudian tiba di Sulawesi.
Berdasarkan sejarah, orang Toraja yang adalah keturunan Proto Melayu juga dikenal dengan istilah orang yang tinggal di negeri di atas pegunungan. Masyarakat yang tinggal di Tana Toraja merupakan hasil pencampuran antara penduduk lokal Sulawesi Selatan dengan imigran yang datang.
Imigran yang dimaksud adalah yang berasal dari China Selatan, khususnya dari teluk Tonkin Yunan. Para imigran tersebut datang dan berlabuh di hulu sungai yang ada di wilayah Enrekang. Kemudian para imigran mulai membangun hunian di wilayah tersebut dan terjadilah percampuran kebudayaan.
Persebaran Melayu Tua di Indonesia
Setelah masuk ke Indonesia, Melayu Tua pun mulai menyebar dan mempengaruhi kebudayaan serta suku yang kemudian lahir di Indonesia. Awalnya, suku Melayu Tua menempati berbagai pantai yang ada di Sulawesi Barat, Kalimantan Barat, serta Sumatera Utara.
Saat Melayu Muda atau Deutro Melayu tiba di Indonesia, Melayu Tua pun masuk ke pedalaman dan pindah ke hutan yang kemudian menjadi hunian mereka. Kehidupan yang ada di hutam membuat Melayu Tua terasing dari dunia luar. Peradaban dan asal usul Proto Melayu pun mulai memudar.
Bangsa ini kemudian melebur dengan masyarakat lokal hingga akhirnya membentuk beberapa suku seperti Gayo, Alas, Toraja, Dayak, dan Batak.
Agama dan Bahasa Melayu Tua
Terisolasinya kehidupan bangsa Melayu Tua menyebabkan bangsa ini memperoleh pengaruh dari kebudayaan Islam dan Hindu di kemudian hari. Selain pengaruh dari dua agama tersebut, Melayu Tua juga memperoleh pengaruh dari agama Kristen.
Masuknya agama Kristen terjadi ketika para penginjil mulai berdatangan ke wilayah Melayu Tua dan memperkenalkan kekristenan serta peradaban baru. Salah satu suku keturunan Proto Melayu adalah suku Dayak yang menyebar hingga ke Malaka, Serawak, serta Filipina Selatan.
Suku lain yang termasuk keturunan Melayu Tua adalah Batak yang mengambil rute ke arah lain yaitu barat. Suku Batak menyusuri Malaka Barat dan pantai Burma. Itulah sebabnya ada kesamaan bahasa yang dimiliki oleh suku Batak serta suku Karen di Burma.
Sekilas Perbedaan Melayu Tua dan Melayu Muda
Seperti yang sempat disinggung di awal, ada dua gelombang ras yang memasuki wilayah Indonesia. Setelah Melayu Tua masuk ke Indonesia, Melayu Muda juga ikut bermigrasi. Kedua gelombang bangsa ini ternyata mempunyai perbedaan dalam hal ciri fisik orang-orangnya.
1. Melayu Tua
Bangsa ini datang jauh sebelum Melayu Muda bermigrasi ke Indonesia. Tahun kedatangannya diperkirakan pada 1500 SM. Ada dua jalur yang diambil oleh Melayu Tua, yaitu barat dan timur. Beberapa ciri fisik Proto Melayu adalah:
- Mempunyai kulit dengan warna yang lebih cenderung kuning kecoklatan.
- Ciri khas wajah bangsa Melayu Tua adalah mempunyai mata sipit.
- Rambut masyarakat Melayu Tua mempunyai karakter lurus.
Melayu Tua mempunyai kemampuan maritim yang cukup bagus sehingga sanggup berlayar dengan memanfaatkan perahu bercadik. Berkat kemampuan maritim inilah Melayu Tua bisa tersebar ke banyak pulau yang ada di Indonesia.
2. Melayu Muda
Deutro Melayu datang lebih akhir, yaitu pada tahun 500 SM. Bangsa ini juga datang dari Yunan, Cina Selatan dan masuk ke Indonesia melalui jalur barat. Beberapa ciri fisik suku Melayu Muda antara lain:
- Warna kulit Melayu Muda kuning langsat.
- Mata Melayu Muda juga agak sipit dengan warna bola mata cenderung coklat.
- Rambut Melayu Muda juga lurus, membingkai wajah dengan rahang yang lebih kecil dibandingkan dengan rahang Melayu Tua.
- Tubuh Melayu Muda lebih kecil dan ramping.
Suku yang merupakan keturunan dari Melayu Muda antara lain suku Bugis, suku Jawa, suku Bali, suku Sunda, suku Minahasa, suku Madura, suku yang ada Makassar, dan suku Betawi.
Proto Melayu dan Deutro Melayu merupakan dua suku penting yang cukup berpengaruh terhadap kebudayaan Indonesia. Pelajari selengkapnya mengenai dua suku ini agar bisa lebih mengenal masyarakat dan kebudayaan Indonesia.
Baca Juga :