Desacanggu.id – Penelitian merupakan suatu bagian penting dalam proses pembelajaran. Setiap penelitian akan diikuti dengan pembuatan karya tulis ilmiah. Di dalam karya tulis tersebut ada banyak informasi yang wajib dicantumkan, termasuk kajian pustaka. Seperti apa contoh kajian pustaka dalam karya tulis ilmiah?
Pembuatan karya tulis ilmiah tidak boleh dilakukan secara asal. Karya tulis ilmiah wajib memberikan manfaat untuk para pembaca, khususnya dalam menemukan solusi untuk permasalahan yang diteliti. Kajian pustaka juga wajib dicantumkan dengan benar dalam setiap karya tulis ilmiah.
Memahami Kajian Pustaka Lebih Dekat
Kajian pustaka merupakan sekumpulan teori yang peneliti dapatkan dari banyak sumber. Peneliti akan menggunakan sekumpulan teori tersebut untuk bahan rujukan saat melakukan penelitian serta dalam pembuatan karya tulis ilmiah. Istilah lain yang digunakan untuk kajian pustaka adalah landasan teori.
Intinya, landasan teori ini mempunyai tujuan tertentu, seperti menemukan jawaban maupun solusi untuk suatu permasalahan yang nantinya akan diteliti. Teori yang kemudian dipilih sebagai landasan harus benar-benar valid. Sehingga peneliti bisa mempertanggungjawabkan penelitian yang dilakukan.
Karena kajian pustaka mempunyai peranan yang sangat penting selama penelitian dan penulisan karya ilmiah berlangsung, penulisan kajian pustaka harus dilakukan secara rinci. Penjelasan kajian pustaka harus dilakukan dengan menggunakan bahasa ilmiah tapi harus mudah dipahami oleh para pembaca.
Berbagai Manfaat Adanya Kajian Pustaka
Sebelum mempelajari berbagai contoh kajian pustaka, peneliti wajib memahami berbagai manfaat adanya landasan teori atau kajian pustaka. Dengan mengetahui apa saja manfaatnya, peneliti akan lebih serius dalam memilih dan menentukan landasan teori untuk penelitian yang akan dilakukannya.
1. Mempermudah penemuan solusi
Apapun penelitian yang dilakukan, tujuannya adalah untuk menemukan solusi bagi masalah yang ada. Maka peneliti wajib mempersiapkan suatu topik untuk masalah yang akan diteliti. Setelah topik masalah ditentukan, peneliti perlu mencari solusi sehingga jawaban untuk masalah tersebut bisa ditemukan.
Dengan menuliskan kajian pustaka, peneliti bisa lebih mudah menemukan solusi permasalahan yang diteliti. Karena di dalam landasan teori tersebut ada berbagai teori yang akan menunjang pelaksanaan dan ketajaman suatu penelitian yang dilakukan.
Seluruh teori dalam bagian ini harus melalui proses pengkajian dari beberapa sumber data atau literatur. Agar teori yang diperoleh bisa lebih relevan dengan permasalahan yang diteliti. Hasilnya, teori tersebut akan memberikan hasil penelitian yang lebih bermanfaat untuk para pembaca.
2. Mempermudah proses penelitian
Manfaat lain adanya bentuk kajian pustaka adalah memberikan kemudahan selama proses penelitian dan penulisan karya ilmiah berlangsung. Peneliti akan merasakan manfaat ini karena kajian pustaka menjadi landasan dalam menemukan berbagai teori yang menghasilkan penelitian solutif.
Sebelum menggunakan berbagai teori yang ada di kajian pustaka, peneliti akan terlebih dahulu Menyusun berbagai teori. Setelah itu, teori yang telah tersusun tersebut akan digunakan sebagai landasan untuk melaksanakan penelitian.
3. Mempermudah penentuan kriteria penelitian
Dalam melaksanakan penelitian serta membuat karya tulis ilmiah, setiap peneliti wajib menentukan kriteria untuk penelitian. Tujuannya adalah untuk memuluskan proses penelitian dan membuat penelitian bisa berjalan dengan lebih terarah.
Kriteria penelitian biasanya berupa kegagalan atau keberhasilan, cara melakukan identifikasi permasalahan, beberapa saran untuk peneliti, serta pembuatan kesimpulan. Dengan adanya beberapa kriteria tersebut, peneliti bisa menghasilkan penelitian yang lebih mudah untuk dipahami.
4. Memverifikasi hasil penelitian
Berbagai contoh kajian pustaka menunjukkan bahwa landasan teori bisa memverifikasi hasil penelitian. Verifikasi wajib dilakukan karena mempunyai fungsi untuk membandingkan hasil penelitian sebelumnya dengan hasil penelitian yang dilakukan sekarang.
Dengan proses verifikasi penelitian, kesimpulan baru pun bisa didapatkan oleh peneliti. Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian terbaru bisa jadi akan memperkuat penelitian lama atau justru mematahkan hasil penelitian yang sebelumnya.
Beberapa Jenis Kajian Pustaka
Sebelum menuliskan kajian pustaka pada karya tulis ilmiah, peneliti juga perlu mempelajari beberapa jenis kajian pustaka. Setiap jenis kajian pustaka hadir dengan fungsi yang berbeda. Berikut ini merupakan empat jenis kajian pustaka.
1. Kuantitatif
Merupakan jenis kajian yang dipakai untuk penelitian dengan teori penelitian kuantitatif. Fungsi utamanya adalah sebagai pembahasan, argumentasi, atau alasan yang kuat. Penegasan teori untuk kajian pustaka kuantitatif bisa berbentuk:
- Peneliti memberikan penegasan teori dengan menggunakan pernyataan yang berasal dari beberapa hipotesis yang masih berhubungan satu sama lain.
- Peneliti bisa menyatakan suatu teori yang berwujud pernyataan dengan menggunakan kata “jika” dan “maka”. Tujuannya adalah untuk menunjukkan alasan seseorang perlu mempunyai harapan terhadap variabel bebas sehingga mampu mempengaruhi variabel yang terkait.
- Peneliti bisa menyajikan suatu teori dengan bentuk visual dengan tujuan menerjemahkan beberapa variabel menjadi gambar visual.
2. Kualitatif
Jenis lain kajian pustaka ini seringkali digunakan dalam penelitian kualitatif. Beberapa contoh kajian pustaka memperlihatkan peneliti memanfaatkan teori sepanjang melakukan penelitian. Tujuan penggunaan beberapa teori dalam penelitian antara lain:
- Untuk menjelaskan sikap atau perilaku tertentu dengan tujuan menyempurnakan perilaku tersebut saat dilengkapi dengan hipotesis penelitian, konstruk, dan variabel.
- Menggunakan pedoman umum berupa perspektif teoritis dengan tujuan meneliti banyak hal, seperti ras, kelas, dan gender atau beberapa masalah lainnya tentang kelompok marginal.
- Memanfaatkan teori yang bisa dimanfaatkan sebagai suatu poin penelitian. Artinya peneliti akan menerapkan suatu proses penelitian induktif yang akan berlangsung dari suatu data dan mengarah ke tema yang lebih umum sebelum menuju ke model atau teori tertentu.
3. Campuran
Kajian pustaka campuran dimanfaatkan pada laporan penelitian dengan metode campuran dan penerapan deduktif. Contohnya adalah dengan melakukan verifikasi atau pengujian terhadap suatu teori secara induktif atau kuantitatif. Misalnya saja dengan memunculkan pola atau teori kuantitatif.
Beberapa cara yang unik digunakan dalam memasukkan suatu teori ke beberapa penelitian dengan metode campuran. Biasanya, peneliti akan mengumpulkan, melakukan analisis, serta menggabungkan data kualitatif dan kuantitatif dengan memanfaatkan beberapa rancangan metode campuran.
4. Normatif
Jenis terakhir kajian pustaka ini dimanfaatkan oleh peneliti yang melakukan penelitian teori normatif. Kajian ini cocok untuk berbagai penelitian terhadap ilmu sosial, khususnya yang bisa diverifikasi secara empiris. Teori ini merupakan pusat filsafat politik atau ilmu politik.
Berbagai Contoh Kajian Pustaka
Banyak sekali contoh yang bisa dipelajari oleh para peneliti dalam membuat karya ilmiah berkualitas sesuai dengan penelitian yang dilakukan. Di bawah ini ada beberapa contoh singkat yang bisa membantu setiap peneliti menciptakan kajian pustaka yang mudah dipahami.
1. Tinjauan Pustaka Medan Elektromagnetik
Medan magnet membangkitkan medan listrik yang terus berubah. Medan listrik membangkitkan medan magnet yang berubah juga. Dua konsep tersebut berasal dari beberapa riset penelitian yang dilaksanakan oleh Michael Faraday serta terlahir dari kajian teoritis James Clerk Maxwell.
Kerja eksperimental yang dilaksanakan oleh Faraday, khususnya gambaran mental Faraday tentang medan garis gaya, menginspirasi Maxwell. Penjelasan yang diberikan menunjukkan bahwa jarum suatu kompas bisa terpengaruh arus listrik.
Faraday pun menarik suatu hipotesis yang berbunyi “jika suatu arus mampu menciptakan medan magnet, maka suatu medan magnet pun juga bisa menciptakan arus”. Teori ini kemudian diangkat oleh Hukum Faraday.
Saat ini kita mengetahui bahwa logam yang ada di suatu generator mempunyai beberapa elektron bebas. Dan jika batang digerakkan, maka elektron juga akan bergerak. Gerak elektron tersebut terjadi di suatu medan magnet sehingga bisa menimbulkan aliran listrik.
2. Landasan Teori Sistem Inventori
Di era modern ini, sistem komputasi mengalami perkembangan pesat berkat berbagai perangkat lunak dan metode yang bervariasi. Penelitian Sistem Inventory Stok Barang yang dilakukan tahun 2013 mempermudah para petinggi perusahaan serta karyawan dalam mengetahui pembelian dan penjualan.
Sistem inventori tersebut mampu menggantikan cara lama yang masih menggunakan metode manual. Dari penelitian sebelumnya, sistem inventori dikembangkan dengan memanfaatkan software XAMPP. Software ini mencakup database server MySQL, bahasa pemrograman CodeIgniter, dan sebagainya.
Penelitian lain yang mendasari penelitian ini adalah Sistem Inventory Barang Menggunakan Teknologi AJAX. Tujuan dari penelitian tersebut adalah meningkatkan efisiensi serta efektivitas toko dengan sistem yang lebih otomatis. Pihak toko bisa memeriksa stok barang dengan lebih cepat.
Peneliti akan menggunakan landasan teori dari dua penelitian di atas untuk memberikan beberapa batasan terhadap suatu sistem inventori. Dengan demikian, sistem inventori bisa dikembangkan dengan lebih lanjut.
3. Contoh kajian pustaka untuk proposal
Penemuan termasuk suatu model pembelajaran yang bisa dikembangkan. Model pembelajaran ini mengutamakan pentingnya memahami struktur serta ide penting terhadap disiplin ilmu. Proses yang dilakukan dalam model pembelajaran melibatkan siswa dengan lebih aktif.
Beberapa ahli mempunyai pendapat yang berbeda terhadap model pembelajaran penemuan atau discovery. Berikut ini tiga orang ahli yang teorinya menjadi landasan untuk penelitian yang dilakukan.
Slavin, 1977
Wilcox menyatakan bahwa pembelajaran dengan metode penemuan mendorong siswa untuk mempelajari berbagai hal dengan terlibat secara aktif. Guru juga akan mendorong para siswa untuk mengumpulkan pengalaman serta melaksanakan beberapa percobaan.
Tujuannya adalah agar para siswa bisa menemukan berbagai prinsip yang nantinya akan sangat bermanfaat bagi diri sendiri.
Jerome Bruner
Metode belajar discovery atau penemuan akan mendorong para siswa untuk bertanya serta mengambil kesimpulan. Dua tindakan tersebut akan terjadi setelah para siswa memperoleh prinsip umum serta pengalaman.
Dasar ide Bruner datang dari pendapat yang menyatakan bahwa setiap siswa harus aktif dalam program pembelajaran di kelas. Bruner pun menggunakan cara yang kemudian dikenal dengan istilah discovery learning untuk mengorganisasi bahan yang telah dipelajari.
Bell (1978)
Discovery learning merupakan suatu metode untuk belajar yang muncul sebagai suatu hasil dari tindakan siswa seperti membuat dan memanipulasi struktur dan mengirimkan informasi dengan tujuan mendapatkan informasi baru.
Dalam metode pembelajaran ini, siswa mampu menciptakan perkiraan, merumuskan hipotesis, serta mendapatkan kebenaran dengan memanfaatkan proses deduktif maupun proses induktif. Siswa juga akan sanggup melakukan observasi.
Pembelajaran dengan metode penemuan atau discovery learning merupakan suatu metode belajar dengan pengaturan yang bagus. Sehingga para siswa bisa mendapatkan pengetahuan baru. Proses ini terjadi bukan melalui pemberitahuan tapi dengan mencari dan menemukan pengetahuan sendiri.
Selain tiga contoh di atas, masih banyak lagi berbagai contoh kajian pustaka yang bisa ditemukan dan dipelajari oleh setiap peneliti. Pahami seluruh detail mengenai kajian pustaka agar penelitian selanjutnya bisa berlangsung lebih lancar dan karya ilmiah memberikan hasil yang lebih memuaskan.
Baca Juga :
- Contoh Saran Dalam Makalah yang Baik dan Benar, Lengkap!
- Aliran Positivisme Hukum Ciri Cirinya & Penerapan di Indonesia
- Contoh Batasan Masalah Proposal, Makalah, Skripsi, Penelitian
- Contoh Manfaat Penelitian Proposal, Skripsi, Makalah, Karya Ilmiah
- Contoh Tinjauan Pustaka – Pengertian, Langkah, Fungsi, Lengka