Dalam menjalankan sholat sebagai kewajiban kita umat muslim tentu saja banyak hal yang perlu diperhatikan. Baik dari syarat dan rukunnya juga bagaimana tata cara sholat yang benar. Untuk itu sebelum kalian mulai melaksanakan sholat perlu lah kalian pahami dahulu syarat dan rukun dari sholat itu sendiri agar apa yang kalian kerjakan dapat diterima oleh Allah SWT. Jika kalian belum memahami tentang syarat dan rukunnya maka hal tersebut merupakan salah satu penyebab dari sah atau tidaknya wudhu kalian. Nah sebelum sholat juga kalian dianjurkan membaca doa setelah wudhu yang merupakan salah satu anjuran yang disunnahkan Rosullallah SAW.
Tentu saja banyak dari kalian yang sudah mengetahui bagaimana berwudhu yang benar, namun disayangkan apabila kalian sering melakukan wudhu tetapi tidak memahami baik benarnya dari rukun dan syarat berwudhu itu sendiri. Untuk itu pada artikel desacanggu.id ini akan membahas tentang doa setelah wudhu yang singkat. Mari simak penjelasannya di bawah ini ya guys!
Wajib Untuk Diketahui! Penjelasan Mengenai Berwudhu Yang Benar Sesuai Dalilnya Dibawah Ini!
Berwudhu adalah salah satu cara mensucikan diri sebelum melaksanakan sholat dengan cara membasuh muka, tangan mengusap kepala dan membasuh kaki. Pengertian kata wudhu ini sendiri dalam bahasa Arab berasal dari kata al-Wadha‟ah yang bermakna al-Hasan, yaitu kebaikan, dan juga sekaligus bermakna an-Nadzafah yaitu kebersihan. Berwudhu sebelum melaksanakan sholat bertujuan untuk menghilangkan hadats kecil sebagai syarat sahnya melakukan sholat. Wudhu juga adalah salah satu syarat wajibnya bagi umat Islam sebelum melakukan ibadah-ibadah lainnya. Seperti Firman Allah SWT dalam Surat Al-Maidah Ayat 6:
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓاْ إِذَا قُمۡتُمۡ إِلَى ٱلصَّلَوٰةِ فَٱغۡسِلُواْ وُجُوهَكُمۡ وَأَيۡدِيَكُمۡ إِلَى ٱلۡمَرَافِقِ وَٱمۡسَحُواْ بِرُءُوسِكُمۡ وَأَرۡجُلَكُمۡ إِلَى ٱلۡكَعۡبَيۡنِۚ وَإِن كُنتُمۡ جُنُبٗا فَٱطَّهَّرُواْۚ وَإِن كُنتُم مَّرۡضَىٰٓ أَوۡ عَلَىٰ سَفَرٍ أَوۡ جَآءَ أَحَدٌ مِّنكُم مِّنَ ٱلۡغَآئِطِ أَوۡ لَٰمَسۡتُمُ ٱلنِّسَآءَ فَلَمۡ تَجِدُواْ مَآءٗ فَتَيَمَّمُواْ صَعِيدٗا طَيِّبٗا فَٱمۡسَحُواْ بِوُجُوهِكُمۡ وَأَيۡدِيكُم مِّنۡهُۚ مَا يُرِيدُ ٱللَّهُ لِيَجۡعَلَ عَلَيۡكُم مِّنۡ حَرَجٖ وَلَٰكِن يُرِيدُ لِيُطَهِّرَكُمۡ وَلِيُتِمَّ نِعۡمَتَهُۥ عَلَيۡكُمۡ لَعَلَّكُمۡ تَشۡكُرُونَ (المائدة : 6)
Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! apabila kamu hendak mengerjakan sholat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki, dan jika kamu junub, maka mandilah, dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayammumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan debu itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, supaya kamu bersyukur.”
Dari ayat tersebut menjelaskan bawah apabila seseorang hendak melaksanakan sholat maka basuhlah wajah dan tangan kalian sampai ke siku, dan sapulah kepala dan (basuh) kaki sampai dengan kedua mata kaki, dan jika kalian junub, maka mandilah, dan jika kalian sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kalian tidak memperoleh air, maka bertayammumlah dengan debu yang baik (suci) usaplah wajah dan tangan kalian dengan debu itu.
Selain dari ayat Al-Qur’an ada juga dari dalil beberapa hadist tentang berwudhu. Seperti hadis riwayat H.R. Bukhari yang berbunyi:
لاَ يَتَوَضَّأُ رَجُلٌ يُحْسِنُ وُضُوءَهُ، وَيُصَلِّي الصَّلاَةَ، إِلَّا غُفِرَ لَهُ مَا بَيْنَهُ وَبَيْنَ الصَّلاَةِ حَتَّى يُصَلِّيَهَا
Artinya: “Tidaklah seorang lelaki yang berwudu dengan memperbagus wudhunya lalu melaksanakan shalat kecuali ia diampuni dosanya di antara wudhunya itu hingga ia mengerjakan sholat.”
Kemudian dibawah ini juga ada hadis riwayat H.R. Muslim mengenai berwudhu yaitu berbunyi:
مَا مِنَ امْرِئٍ مُسْلِمٍ تَحْضُرُهُ صَلَاةٌ مَكْتُوبَةٌ فَيُحْسِنُ وُضُوءَهَا وَخُشُوعَهَا وَرُكُوعَهَا، إِلَّا كَانَتْ كَفَّارَةً لِمَا قَبْلَهَا مِنَ الذُّنُوبِ مَا لَمْ يُؤْتِ كَبِيرَةً وَذَلِكَ الدَّهْرَ كُلَّهُ
Artinya : “Tidaklah seorang muslim ketika masuk waktu shalat wajib lalu ia sempurnakan wudhunya, khusyuknya, dan rukuknya melainkan hal itu menjadi pelebur dosa-dosa yang telah ia kerjakan sebelumnya selama ia tidak melakukan dosa besar. Dan hal itu berlaku disetiap waktu.”
Kedua hadis yang sudah disebutkan diatas jelas bahwa jika kalian akan mendirikan sholat atau beribadah menghadap Allah maka kalian haruslah berwudhu dahulu agar mensucikan badan dari najis dan kotoran. Nah jika kalian sudah mengetahui hukum dari berwudhu maka kalian juga harus memahami tentang rukun dan syaratnya agar kalian tahu sah atau tidaknya dari wudhu yang telah kalian lakukan. Berikut ini desacanggu.id akan memberikan penjelasan tentang rukun dan syarat berwudhu sebagai penyempurnaan sholat kalian dibawah ini yaa guyss!
Berikut Rukun dan Syarat Sahnya Berwudhu Yang Harus Kalian Ketahui!
Saat berwudhu kalian haruslah memahami syarat dan rukunnya agar wudhu yang kalian lakukan sah. Syarat wudhu adalah segala hal yang harus dipenuhi seseorang, sebelum melaksanakan ibadah tersebut. Berikut ini adalah syarat sah nya berwudhu yaitu:
- Beragama Islam
- Dapat membedakan yang hak (benar) dan batil (salah).
- Menggunakan air yang mutlak atau air suci dan menyucikan.
- Mengetahui tata cara berwudhu
- Tidak ada yang menghalangi air masuk keanggota wudhu
- Memahami tentang rukun dan sunnah nya wudhu
Selain dari syarat yang sudah disebutkan diatas belumlah lengkap jika kalian belum memahami apa saja yang menjadi rukun dari wudhu. Rukun adalah suatu tahapan amalan atau pekerjaan yang apabila ditinggalkan maka tidak sah amalan tersebut. Sedangkan rukun wudhu ada enam perkara yang tidak boleh sama sekali ditinggalkan salah satu dari perkara tersebut. Berikut merupakan rukun berwudhu sebagai penyempurnaan dari syarat sahnya untuk sholat:
1. Didahulukan Dengan Niat
Niat adalah salah satu hal utama yang merupakan syarat sahnya berwudhu. Niat wudhu ada lafazdnya boleh dizaharkan atau boleh dikatakan dalam hati saja hal ini hukumnya wajib.
2. Membasuh Muka Atau Wajah
Rukun yang selanjutnya adalah membasuh muka atau membasahi air keseluruh permukaan muka dari tumbuhnya rambut sampai kebawah ujung dagu, dari tumbuhnya telinga kanan sampai ketelinga kiri. Dalam membasuh mukapun ada doa yang harus kalian ucapkan, doa tersebut ialah:
نَوَيْتُ الْوُضُوْءَ لِرَفْعِ الْحَدَثِ اْلاَصْغَرِ فَرْضًا لِلّٰهِ تَعَالَى
Bacaan Latin: Nawaitul wudhuua liraf’ll hadatsil ashghari fardhal lilaahi ta’aalaa
Artinya: “Saya niat berwudhu untuk menghilangkan hadats kecil fardu karena Allah.”
Selain doa berniat wudhu diatas ada juga doa yang bisa kalian ucapkan pada saat membasuh muka atau wajah yaitu sebagai berikut:
اللَّهُمَّبَيِّضْوَجْهِيْيَوْمَتَبْيَضُّوُجُوهٌوَتَسْوَدُّوُجُوهٌ
Bacaan Latin: Allahumma bayyidl wajhi yauma tabyadldlu wujuhun wa taswaddu wujuh.
Artinya : “Ya Allah, putihkanlah wajahku di hari ketika wajah-wajah memutih dan menghitam.”
3. Membasuh Kedua Tangan Hingga Siku
Selanjutnya yang harus kalian lakukan pada saat berwudhu setelah membasuh muka atau wajah adalah membasuh kedua tangan hingga siku. Hal tersebut juga merupakan salah satu rukun wajib dari berwudhu sebagaimana diterangkan dalam hadits Rosulullah SAW bersabda dalam hadis riwayat H.R. Tabrani: “Rasulullah SAW “Ketika Berwudhu” Mengalirkan air pada kedua siku.
Membasuh kedua tangan hingga siku ini juga ada doa yang dapat kalian ucapkan. Berikut doa membasuh tangan kanan:
اللَّهُمَّأَعْطِنِيْكِتَابِيْبِيَمِينِيْوَحَاسِبْنِيْحِسَابًايَسِيرًا
Bacaan Latin: Allahumma a’thini kitabi biyamini, wa hasibni hisaban yasiran.
Artinya: “Ya Allah, berikanlah kitab amalku (kelak di akhirat) pada tangan kananku, dan hisablah aku dengan hisab yang ringan.”
Dibawah ini merupakan doa membasuh tangan kiri:
اللَّهُمَّلَاتُعْطِنِيْكِتَابِيْبِشِمَالِيْوَلَامِنْوَرَاءِظَهْرِيْ
Bacaan Latin: Allahumma laa tu’thini bi syimaali, wa laa min waraa’i dzahri.
Artinya: “Ya Allah, jangan Kau berikan kitab amalku (kelak di akhirat) pada tangan kiriku, dan jangan pula diberikan dari balik punggungku.”
4. Mengusap Sebagian Rambut Kepala
Rukun wudhu selanjutnya yang harus kalian lakukan pada saat berwudhu adalah mengusap sebagian rambut kepala. Hal ini wajib dilakukan meskipun kepala seorang hamba tidak memiliki sebuah rambut sekalipun.
5. Membasuh Kedua Kaki Hingga Mata Kaki
Membasuh kedua kaki hingga mata kaki merupakan salah satu rukun berwudhu yang wajib kalian lakukan. Perlu diingat bawah air yang dibasuhkan merata dari ujung jari kaki sampai kedua mata kaki, jika tidak rata maka tidak sempurna rukun wudhunya.
6. Haruslah Tertib
Lalu hal yang sangat penting yang harus kalian perhatikan adalah tertib maksudnya cara melaksanakan wudhu harus sesuai urutan yang sudah dijelaskan diatas dari mulai niat sampai dengan selesai. Tidak boleh ada yang tertukar penempatan wudhunya misalkan rukun ke tiga dipindah menjadi rukun wudhu ke dua ini fasik namanya dan tidak sah wudhunya.
Setelah Terpenuhinya Rukun dan Syarat, Maka Simak! Doa Setelah Wudhu (Arab, Bacaan Latin dan Artinya) Dibawah ini!
Setelah kalian memahami syarat dan rukun dari berwudhu maka kalian selanjutnya adalah membaca doa setelah wudhu yang sudah dianjurkan atau disunnahkan, hal tersebut bisa kalian baca pada saat kalian telah melakukannya. Doa setelah wudhu yang singkat sebagai berikut:
اَشْهَدُ اَنْ لَااِلٰهَ اِلَّااللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًاعَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللّٰهُمَّ اجْعَلْنِىْ مِنَ التَّوَّابِيْنَ وَاجْعَلْنِىْ مِنَ الْمُتَطَهِّرِيْنَ، وَجْعَلْنِيْ مِنْ عِبَادِكَ الصَّالِحِيْنَ
Bacaan Latin: Asyhadu allaa ilaahah illallaah wahdahuu laa syariika lahuu wa asyhadu anna muhammadan ‘abduhuu wa rosuuluh. Allaahummaj’alnii minat tawwaabiina waj’alnii minal mutathahhiriina, waj’alnii min ‘ibadikash shaalihiin.
Artinya: “Aku bersaksi, tiada Tuhan selain Allah Yang Maha Tunggal, tiada sekutu bagi-Nya. Dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah hamba dan Utusan-Nya. Ya Allah, jadikanlah aku orang yang bertaubat dan jadikanlah aku orang yang suci dan jadikanlah aku dari golongan hamba-hamba Mu yang shalih.”
Membaca doa setelah wudhu sebenarnya disunnahkan namun banyak juga yang berpendapat bahwa doa tersebut diharuskan seperti yang telah disebutkan pada hadis riwayat H.R. Muslim, Abu Dawud, Ahmad:
مَا مِنْكُمْ مِنْ أَحَدٍ يَتَوَضَّأَ فَيَسْبِغُ اْلوُضُوْءَ ثُمَّ قَالَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُوَرَسُولُهُ إِلَّا فُتِحَتْ لَهُ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ الثَّمَانِيَةَ يَدْخُلُ مِنْ أَيِّهَا شَاءَ
Artinya: “Tidaklah salah seorang di antara kalian berwudhu dengan menyempurnakan wudhunya kemudian ia membaca doa (yang artinya) ‘Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah yang Maha Esa, tiada sekutu bagi-Nya. Dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya’ kecuali dibukalah delapan pintu surga untuknya yang dapat ia masuki dari mana saja ia mau.”
Baca juga: